DPCPKS Ngemplak - Blog DPC PKS ngemplak . UNDANGAN, Ikhwah fillah Mari eratkan ukhuwah, raih keberkahan silaturrahim dan majelis ilmu, HADIRI Forum Pengajian Keluarga Sejahter - Serangan Israel terhadap Palestina masih terus terjadi. Pada Senin 17/5/2021 pagi waktu setempat, pesawat tempur Israel telah melancarkan serangkaian serangan udara besar-besaran di beberapa lokasi di Kota Gaza. Ledakan mengguncang kota dari utara ke selatan selama 10 menit pada Senin pagi. Serangan terjadi lebih besar, di area yang lebih luas dan berlangsung lebih lama dari serangan udara 24 jam sebelumnya yang menewaskan 42 warga Palestina. Serangan udara ini adalah yang paling mematikan dalam putaran konflik antara Israel dan kelompok militan Hamas yang menguasai Gaza. Dalam sebuah pernyataan singkat, Pasukan Pertahanan Israel Israel Defense Forces mengatakan "pesawat tempur IDF menyerang target di Jalur Gaza," demikian seperti dikutip AP udara Senin pagi terjadi beberapa jam setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengisyaratkan perang keempat akan terus berlanjut dengan kelompok Hamas di ada laporan tentang korban luka, dan hingga dini hari tadi, hanya ada sedikit informasi tentang tingkat kerusakan yang ditimbulkan karena serangan Senin pagi. Laporan media lokal mengatakan, sasaran serangan udara kali ini adalah jalan pantai utama di barat kota, kompleks keamanan, dan ruang terbuka. Perusahaan distribusi tenaga listrik mengatakan serangan udara merusak jalur yang mengalirkan listrik dari satu-satunya pembangkit listrik ke sebagian besar Kota Gaza selatan. Dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Minggu, Netanyahu mengatakan serangan Israel terus berlanjut dengan kekuatan penuh. Israel ingin menuntut harga mahal pada kelompok militan Hamas, kata juga melawan dengan meluncurkan roket dari wilayah sipil di Gaza menuju wilayah sipil di Israel. Satu roket menghantam sinagoga tempat ibadah orang Yahudi di kota selatan Ashkelon beberapa jam sebelum kebaktian malam hari raya Yahudi di Shavuot, Israel. Tidak ada korban luka yang dilaporkan. Serangan Israel ke Palestina meningkat selama seminggu terakhir, menandai pertempuran terburuk di wilayah yang menjadi rumah bagi 2 juta warga Palestina sejak perang Israel dan Hamas tahun 2014. “Saya belum pernah melihat tingkat kerusakan seperti ini selama 14 tahun saya bekerja,” kata Samir al-Khatib, seorang petugas penyelamat darurat di Gaza. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 16 wanita dan 10 anak menjadi korban jiwa serangan Israel dengan lebih dari 50 orang terluka. Haya Abdelal 21 yang tinggal di salah satu gedung yang hancur mengatakan dia sedang tidur ketika serangan udara membuatnya melarikan diri ke jalan. Dia mengatakan Israel tidak memberikan peringatan kepada penduduk untuk pergi sebelum melancarkan serangan semacam itu. “Kami lelah,” katanya, “Kami membutuhkan gencatan senjata. Kami tidak tahan lagi." Kantor juru bicara militer Israel mengatakan serangan itu menargetkan "infrastruktur militer bawah tanah" Hamas. Sebelumnya, Israel juga meratakan gedung tertinggi di Kota Gaza, yang menurut Israel berisi infrastruktur militer Hamas. Gedung itu merupakan kantor bagi sejumlah media massa seperti The Associated Press Gaza, Aljazeera, dan outlet media lainnya, Netanyahu menuduh intelijen militer Hamas beroperasi di dalam gedung tersebut dan mengatakan pada Minggu bahwa ada bukti dari intelijen. Infografik SC Serangan Israel Ke Palestina. Israel Serang Palestina Israel dan Palestina kembali memanas sejak terjadinya kekerasan di Yerusalem timur bulan lalu. Warga Palestina bentrok dengan polisi karena ancaman penggusuran puluhan keluarga Palestina oleh pemukim Yahudi. Fokus bentrokan adalah Masjid Al-Aqsa, kompleks masjid yang terletak di puncak bukit dan dihormati oleh Muslim dan Yahudi. Hamas mulai menembakkan roket ke arah Yerusalem pada hari Senin, memicu serangan Israel di 188 warga Palestina tewas dalam ratusan serangan udara di Gaza, termasuk 55 anak-anak dan 33 wanita, dengan orang terluka. Delapan orang di Israel telah tewas akibat salah satu dari serangan roket yang diluncurkan dari utusan PBB Timur Tengah Tor Wennesland, serangan itu telah membuat sekitar warga Palestina mengungsi dari rumah China, Norwegia dan Tunisia untuk membuat badan PBB mengeluarkan pernyataan, termasuk seruan untuk penghentian permusuhan, telah diblokir oleh Amerika Serikat, yang, menurut para diplomat, dikhawatirkan dapat mengganggu upaya diplomatik untuk menghentikan kekerasan. Menteri Luar Negeri Palestina Riad Al-Malki mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan guna mengakhiri serangan Israel. Sementara itu, Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, mendesak dewan untuk mengutuk "serangan tanpa pandang bulu dan tidak beralasan" yang dilakukan Israel ke Palestina memicu protes pro-Palestina di kota-kota di seluruh Eropa dan Amerika Serikat. Israel tampaknya telah meningkatkan serangan dalam beberapa hari terakhir untuk menimbulkan kerusakan sebanyak mungkin pada Hamas karena mediator internasional bekerja untuk mengakhiri pertempuran dan mencegah invasi darat Israel di Gaza. Militer Israel mengatakan telah menghancurkan rumah pemimpin tertinggi Hamas Gaza, Yahiyeh Sinwar, pada Minggu, di kota selatan Khan Younis. Itu adalah serangan ketiga dalam dua hari terakhir di rumah para pemimpin senior Hamas, yang mula konflik Israel dan Palestina sudah berlangsung sejak lama. Konflik ini dimulai dengan berdirinya negara Israel pada tahun berasal dari kekerasan antarkomune di Palestina antara Israel dan Arab dari tahun 1920 dan meletus menjadi permusuhan dalam perang saudara 1947–1948. Konflik berlanjut hingga saat ini dengan berbagai juga Korban Sipil Meningkat, PBB Israel & Palestina Setop Pertempuran Pesan Anies saat Salat Id di Rumah, Kenakan Atribut Palestina - Sosial Budaya Penulis Dipna Videlia PutsanraEditor Agung DH Tindakanmedis terhadap pasien yang dinilai sudah sulit diharapkan hidup, dengan tujuan atau berakibat meninggalnya pasien secara perlahan-lahan. Warga Palestina menggunakan katapel untuk melempar batu sebagai perlawanan terhadap pasukan Israel yang menghancurkan rumah seorang pemuda Palestina Ashraf Naalwa, di kota Tulkarm, Tepi Barat - Konflik dan ketegangan antara Israel dan Palestina tak kunjung reda. Aksi saling serang terus dilancarkan kedua belah pihak. Kota dan bangunan hancur. Ratusan jiwa meninggal suhu konflik Israel-Palestini ini ternyata dipicu berbagai faktor dan alasan. Dari alasan klaim agama dan sejarah, hukum internasional yang dilanggar, hingga minimnya dukungan bangsa-bangsa Arab. Baca juga Mengapa Negara Arab Kini Banyak Diam dalam Konflik Israel-Palestina?Mengapa konflik Israel-Palestina sulit dihentikan? Dosen Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada UGM Siti Mutiah Setiawati menilai, ada 3 alasan utama mengapa Israel dan Palestina sulit untuk berdamai. 1. Klaim agama dan sejarah Mutiah menuturkan, sejumlah pendapat mengatakan bahwa bangsa Yahudi berhak atas tanah Palesrina karena mereka pernah tinggal di sana. "Kemudian diusir di zaman Romawi dan tersebar di Eropa, Amerika, dan sebagian Asia. Mereka sudah ribuan tahun terusir," kata Mutiah saat dihubungi Minggu 16/5/2021. Pada 1897, bangsa Yahudi ingin kembali ke wilayah Palestina. Alasannya, tanah itu telah dijanjikan oleh Tuhan mereka. Klaim agama itu kemudian didukung Inggris melalui Deklarasi Balfour pada 1917 dengan mengizinkan wilayah Palestina menjadi national home bagi bangsa Yahudi.
lakukanlahkegiatan kerja bakti di kelasmu. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain menata kembali ruang kelas, membersihkan ruang kelas, dan lainya. Pilihlah aktivitas yang dapat kalian kerjakan bersama-sama dengan teman-teman satu kelas. Aktivitas Individu Kegiatan: 1. Buatlah kliping yang menunjukkan konflik dan integrasi dalam
JAKARTA, - Presiden Joko Widodo meminta agar agresi yang dilakukan Israel terhadap Palestina segera dihentikan. Ia mengatakan, agresi tersebut telah menimbulkan ratusan korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak. "Indonesia mengutuk serangan Israel yang telah menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak. Agresi Israel harus dihentikan," kata Jokowi dikutip dari keterangan tertulis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Sabtu 15/5/2021.Jokowi mengaku, perkembangan situasi di Palestina merupakan salah satu isu global yang terus menjadi perhatiannya. Baca juga Pria Pembuat Video TikTok Hina Palestina Dibawa ke Kantor Polisi Oleh karena itu, dalam beberapa hari terakhir dirinya intens berkomunikasi dengan sejumlah pemimpin dunia untuk membahas isu tersebut. "Dalam beberapa hari terakhir ini saya telah berbicara dengan Presiden Turki, Yang Dipertuan Agong Malaysia, PM Singapura, Presiden Afghanistan, Sultan Brunei Darrusalam, dan PM Malaysia," ujar dia. Selain membahas soal kondisi warga Palestina di Jalur Gaza, Jokowi menyebut, dirinya dan para pemimpin dunia juga membicarakan soal tindak lanjut ASEAN Leaders' Meeting hingga perkembangan situasi di Afghanistan. Baca juga Kecam Agresi Militer Israel, Jokowi Bahas Nasib Palestina Bersama Pemimpin Sejumlah Negara Sebelumnya, Jokowi juga telah memberikan tanggapan atas pengusiran paksa warga Palestina dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur. Jokowi menegaskan, pengusiran dan penggunaan kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa tidak boleh diabaikan. "Indonesia mengutuk tindakan tersebut dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan atas pelanggaran berulang yang dilakukan oleh Israel," ujar Jokowi dalam unggahan di akun Twitter resminya jokowi, Senin 10/5/2021. "Indonesia akan terus berpihak pada rakyat Palestina," kata Presiden. Adapun ketegangan di Yerusalem meningkat pasca terjadinya kerusuhan pada Jumat 7/5/2021 malam di kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Palestina. Kerusuhan itu bermula dari pengerahan polisi Israel untuk membubarkan warga Palestina yang tengah melakukan ibadah tarawih di masjid tersebut. Selain Indonesia, sejumlah negara juga diketahui mengutuk Israel atas peristiwa yang terjadi di Masjid Al Aqsa, dan upaya pengusiran terhadap warga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Soalbagaimana sikap warga Papua itu sebetulnya tinggal dibandingkan saja sikap warga Papua kepada warga NU di sana dengan sikap kepada pendatang yang lain. Kalau sikap terhadap pendatang yang lain ada ketegangan tapi terhadap warga NU di sana itu tidak berarti kan ada pendekatan yang berbeda, apa sih yang dilakukan warga NU di sana sampai Dengan terus bertambahnya warga sipil yang menjadi korban di Gaza, politikus Israel dari berbagai faksi harus menghadapi kenyataan sesungguhnya konflik Palestina-Israel tidak dapat dikelola, namun harus diselesaikan. Hubungan antara warga Palestina dan Israel, dan antara warga Israel keturunan Yahudi dan Palestina telah mencapai momen berbahaya yang baru. Anggapan bahwa konflik ini bukan isu utama dalam dunia politik Israel telah dihancurkan oleh adanya perselisihan penuh kekerasan antar komunitas di Yerusalem, Haifa, Lod, Jaffa dan kota-kota lain. Kejadian-kejadian ini menguak kebobrokan politikus Israel yang telah bertarung dalam empat pemilihan umum pemilu dalam dua tahun, yang menganggap konflik terjadi jauh dari mereka. Selama bertahun-tahun dalam jabatannya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menganggap konflik ini sebagai masalah administrasi belaka; ia mencoba menyembunyikan keributan namun tidak pernah menanggapi aspirasi politik warga Palestina. Keberhasilan Netanyahu yang luar biasa ini bertumpu pada kemampuan dia membujuk lawan-lawan politik - dan sebagian dunia Arab - untuk melakukan hal yang sama. Bahkan pemimpin Muslim Israel Mansour Abbas, yang kini menjadi tokoh kunci dalam setiap pembentukan pemerintahan Israel, mengacuhkan konflik ini dalam pidato penting pada publik Israel setelah pemilu akhir-akhir ini. Pemicu krisis terbaru adalah kejadian-kejadian di wilayah Yerusalem Timur yang diduduki. Upaya untuk mengusir keluarga-keluarga Palestina dari rumah mereka di daerah pinggiran Sheik Jarrah di Yerusalem Timur dan tindakan aparat keamanan yang provokatif selama Ramadan di Gerbang Damaskus dan Mesjid al-Aqsa berdampak pada warga Palestina di kedua sisi “garis hijau” – yang membatasi Israel dari wilayah-wilayah pendudukan dan juga membelah Yerusalem. Kelompok sayap kanan jauh, terdorong oleh kesuksesan memenangkan enam kursi parlemen pada Maret, menyulut situasi dengan unjuk rasa di jalanan Yerusalem Timur dengan slogan semacam “Mati orang Arab!”. Saat konflik antarkomunitas menyebar ke seluruh Israel, Hamas mulai meluncurkan roket-roket. Dengan latar belakang semacam ini, upaya untuk membentuk pemerintahan secara diam-diam terus berjalan secara diam-diam. Netanyahu gagal melakukan tugas itu dan Presiden Israel Reuven Rivlin berpaling pada pemimpin Partai Yest Atid, Yair Lapid, yang bersiap mencoba membentuk koalisi dengan partai-partai tengah, sayap kiri dan sayap kanan – sebuah kelompok yang disatukan hanya oleh niat menjadi oposisi bagi Netanyahu. Tokoh kunci upaya ini adalah Naftali Bennett, pemimpin partai sayap kanan kecil Yaminia; ia rival lama Netanyahu dan sudah lama ingin menjadi perdana menteri. Lapid menawarkan Bennet sebuah kesepakatan mereka akan bergantian menjadi perdana menteri, pertama Bennet, lalu Lapid. Terlepas dari sikap politik Bennet, Yesh Atid yang kelompok tengah, dan partai Buruh dan Meretz yang kiri tampaknya bersedia mendukung kesepakatan itu. Warga Israel keturunan Arab membawa peti seorang lelali Arab-Israel berusia 25 tahun yang tewas ditembak saat kerusuhan di kota Lod, pada 11 Mei 2011. Oren Ziv/dpa/Alamy Live News Hingga 9 Mei, negosiasi berjalan baik dan ada spekulasi bahwa pemerintahan baru akan terbentuk dalam satu minggu. Namun keesokan harinya, Hamas dan pejuang jihad Islam mulai menembakkan serangan roket ke Israel. Dalam hitungan hari, Bennet mengumumkan bahwa situasi keamanan yang ada membuat negosiasi tidak bisa dilakukan. Kesepakatan usulan Lapid hampir pasti gagal. Tidak ada niat ke arah damai Pemerintahan alternatif bentukan Lapid akan sangat mungkin melanjutkan kebijakan pengelolaan konflik ala Netanyahu. Ini telah menjadi kebijakan sebagian besar pemerintahan Israel selama 25 tahun. Kecuali pada suatu masa singkat dalam kepemimpinan Ehud Olmert dari Partai Kadima antara 2006-2009, pemimpin Israel selalu mengklaim tidak ada mitra untuk pembicaraan damai dari pihak Palestina, dan oleh karena itu negosiasi tidak bisa dilakukan. Ehud Barak dari Partai Buruh mengklaim bahwa dia hanya pergi ke pembicaraan Kamp David yang diadakan Amerika Serikat AS pada 2000 untuk menyingkap Yasser Arafat sebagai teroris. Ariel Sharon, penerus Barak, menggunakan intifada kedua serangan Palestina pada 2000-2005 sebagai bukti bahwa negosiasi mustahil dilakukan. Sharon secara sepihak lalu melepaskan diri dari Gaza pada 2005 namun menolak melakukan negosiasi serah terima dengan baik pada Otoritas Palestina. Hasilnya adalah keuntungan bagi Hamas, yang mengklaim bahwa Israel telah pergi akibat serangan dari mereka. Ini lalu berlanjut menjadi kemenangan Hamas dalam pemilu legislatif Palestina di tahun berikutnya. Olmert melakukan negosiasi intensif dengan presiden otoritas Palestina Mahmoud Abbas, namun tampaknya Abbas meninggalkan pembicaraan. Sementara itu, Netanyahu tidak pernah memiliki niat serius untuk menindaklanjuti masalah. Pada masa jabatan pertama sebagai perdana menteri 1996-1998, ia melihat bahwa ia memiliki tugas untuk mengacaukan Perjanjian Oslo 1993-1995 dengan merendahkan harapan warga Palestina untuk dapat memiliki negara merdeka. Sejak 2009, tidak ada negosiasi namun ekspansi pemukiman Israel di Tepi Barat dan ancaman sesekali untuk mengurangi sebagian wilayah kependudukan terus berlanjut. Perdamaian bagi Netanyahu hanya karena tidak ada konflik bersenjata dan aksi terorisme – bukan berarti penyelesaian konflik, sebagaimana direncanakan dalam Perjanjian Oslo. Read more Indonesia semestinya mencari keuntungan lebih atas upaya perdamaian dan bantuan luar negerinya Hancur berantakan Harga yang harus dibayar akibat keengganan bertindak dalam masalah Palestina ini sekarang tampak dalam bagaimana mozaik masyarakat Israel yang rapuh mulai terkoyak dalam kelompok etnis yang saling berselisih. Konflik atas masa depan wilayah-wilayah pendudukan sebagai masa depan Israel itu sendiri bersifat politis, tidak strategis. Bagi Netanyahu, ini berarti mempertahankan keunggulan militer dan menangani ancaman teroris ketimbang mengakui adanya kebutuhan akomodasi politis antara dua pergerakan nasional. Warga Palestina dan Israel berbagi lingkungan yang sama, terikat pada tanah dan sama-sama ingin menegakkan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri. Walau Netanyahu akan melakukan negosiasi gencatan senjata dengan Hamas, dia tidak akan melakukan pembicaraan politik dengan Palestina. Namun, kebijakan mengelola konflik seperti ini hingga saat ini terbukti hanya memperdalam konflik. Setiap ronde pertikaian selesai, selalu ada lebih banyak korban tewas, lebih banyak keluarga yang berduka, dan lebih banyak kebencian. Ketegangan antara warga Yahudi dan Arab di Israel akan membekas pada masyarakat Israel untuk waktu yang lama. Selama 25 tahun terakhir, sedikit politikus Israel yang punya keberanian untuk menghadapi akar konflik. Saat Yitzhak Rabin, perdana menteri Israel ketika itu, menandatangani Perjanjian Oslo pada September 1993, ia menengok pada pihak Israel dan Palestina dan berkata “Sudah cukup darah dan air mata”. Warga Gaza, Tepi Barat dan Israel pasti menantikan kapan waktu itu akan tiba.

Coba kalian bayangkan, bagaimana perasaan ibu atau anak kalian seandainya mereka yang menjadi korban poligami. Akankah kalian mendukung tindakan suami-suami mereka dan membiarkan orang-orang yang kalian kasihi menderita luka batin karena kehadiran perempuan lain dengan kedudukan yang sama dengan ibu atau putri kalian Saya tidak mampu

JAKARTA, – Majelis Ulama Indonesia MUI mengecam keras kekerasan yang dilakukan polisi Israel terhadap warga Palestina.“Dunia harus mengutuk dan menghentikan tindakan para tentara Israel yang biadab tersebut,” kata Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas dalam keterangan tertulis, Rabu 12/5/2021. Baca juga Menlu Negara-negara Arab Kutuk Keras Tindakan Israel terhadap Warga Palestina Menurut Abbas, penyerangan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa sangat berpotensi melahirkan sikap-sikap radikalisme dan upaya balas dendam antara kedua negara. Baca juga Indonesia Usulkan OKI dan GNB Segera Bertemu Bahas Persoalan Palestina Oleh karena itu, Abbas mendorong agar setiap negara mengupayakan perdamaian antara Israel dan Palestina. “Untuk itu kalau dunia ingin aman tentram dan damai serta terjauh dari tindakan radikalisme dan terorisme, maka dunia harus bisa mengakhiri dan menghentikan semua bentuk penjajahan di atas muka bumi ini terutama di Baitul-Maqdis atau Yerusalem,” mengajak semua negara Islam untuk memutus hubungan diplomatik dengan Israel. Ia berharap sikap terebut dapat memberi kesadaran bahwa kehidupan bersama dapat terwujud dengan penghormatan hak antara satu negara dengan negara lain. “Untuk itu kita mendesak dunia Islam untuk memutus hubungan diplomatik dengan Israel serta memboikot semua bentuk transaksi dan perdagangan dengan negara penjajah dan teroris tersebut,” ucapnya. “Agar pemerintah Israel sadar bahwa dalam kehidupan bersama dia harus bisa menghormati hak-hak orang lain terutama hak dari rakyat dan bangsa Palestina,” ujar Abbas diberitakan, ketegangan antara Palestina dan Israel di Yerusalem meningkat pasca-terjadinya kerusuhan pada Jumat 7/5/2021 malam, di kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Palestina. Kerusuhan bermula dari pengerahan polisi Israel untuk membubarkan warga Palestina yang tengah melaksanakan ibadah tarawih di Masjid Al Israel yang dilengkapi dengan perlengkapan anti huru-hara membubarkan paksa jemaah tarawih, dan menembakkan peluru berlapis karet. Sedikitnya 200 warga Palestina dilaporkan terluka. Sejumlah negara juga mengutuk Israel atas peristiwa yang terjadi di Masjid Al Aqsa, dan upaya pengusiran terhadap warga Palestina di Sheikh Jarrah. Pemerintah Indonesia pun melalui Menteri Luar Negeri Menlu Retno Marsudi mengusulkan agar Organisasi Kerja Sama Islam OKI dan Gerakan Non-Blok GNB segera mengadakan pertemuan khusus untuk membahas persoalan Palestina dan Israel. Retno menuturkan, sudah terlalu lama hak-hak bangsa dan rakyat Palestina digerogoti oleh sendiri akan terus bersama rakyat dan bangsa Palestina dalam memperjuangkan hak-haknya. "Indonesia juga terus mendesak agar Dewan Keamanan PBB dapat mengambil langkah nyata menghentikan seluruh kekesaran dan menghadirkan keadilan dan perlindungan bagi Palestina," ujar Retno dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu 12/5/2021. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Indonesiainsideid, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menanggapi sikap imperialistik Israel terhadap Palestina. Penjajah Isreal dalam waktu yang panjang selalu
Karenamereka Jewish dan Palestinian itu Muslim. Jadi, masing-masing pihak punya justifikasi atas segala tindakan mereka sesuai dengan agama yang mereka anut. Tapi, semakin saya mencoba mencari data tentang Israel dan Palestina di media sosial, ada satu hipotesa yang muncul di kepala saya: Penjajahan Israel dan Palestina itu dimulai dari 1948.
0na6g1.
  • h9y52tl1pb.pages.dev/145
  • h9y52tl1pb.pages.dev/93
  • h9y52tl1pb.pages.dev/66
  • h9y52tl1pb.pages.dev/269
  • h9y52tl1pb.pages.dev/94
  • h9y52tl1pb.pages.dev/397
  • h9y52tl1pb.pages.dev/192
  • h9y52tl1pb.pages.dev/73
  • h9y52tl1pb.pages.dev/138
  • bagaimana perasaan kalian atas tindakan yang dilakukan israel terhadap palestina